10 Hal Romantis
Rasulullah yang Ditinggalkan Generasi Now
Rumah tangga
Rasulullah SAW luar biasa. Rasulullah SAW dan istri-istrinya adalah contoh dan
praktik nyata rumah tangga yang sakinah,
mawaddah wa rahmah (harmonis, penuh cinta dan kasih sayang).
“Romantisme rumah tangga Rasulullah
SAW dengan istri-istri beliau sangat luar biasa. Namun romantisme tersebut
banyak ditinggalkan oleh generasi zaman now,” kata Ustaz Tuafiqurrohman SQ saat
mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di
Masjid Al Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/3).
Dai kondang yang populer dengan sebutan Ustaz
Pantun itu lalu menyebut salah satu kitab yang banyak mengupas perihal rumah
tangga Rasulullah SAW, yakni Uquudullujain fi haqiiqizzawzain’(Etika
berumah tangga dan hak-hak pasangan suami-istri).
“Para santriwati di pondok pesantren pasti
belajar kitab ini. Banyak sekali hal romantis yang dianjurkan dan dicontohkan
oleh Rasulullah SAW. Kalau ini kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, insya
Allah rumah tangga kita menjadi rumah tangga yang berkah dan bahagia,”
tuturnya.
Pertama, istri menyiapkan minuman untuk
suaminya, maka Allah hapuskan dosanya.
Kedua, saumi-istri berjalan sambil berpegangan
tangan, maka saat pegangan tangan itu dilepas, Allah tanggalkan dosa-dosa
keduanya. “Peganglah tangan istri Anda saat berjalan bersama. Ini bukan lebay.
Ini ajaran Rasulullah SAW,” ujar Taufiqurrohman.
Ketiga, suami-istri yang tidur berdampingan,
maka pahalanya sama dengan orang yang shalat sunnah 100 rakaat.
Keempat, Rasulullah menganjurkan suami-istri
tidur satu selimut berdua.
Kelima, makan sepiring berdua dan minum
segelas berdua. “Suatu hari Rasulullah pulang ke rumah dari suatu acara. Istri
beliau, Siti Aisyah, hendak mengambilkan minum untuk beliau. Namun Rasulullah
SAW melarangnya. Ia kemudian mengambil gelas minum Siti Aisyah yang masih
berisi air setengahnya. Beliau mencari bekas bibir Aisyah di gelas tersebut,
lalu minum di bekas bibir Aisyah tersebut. Luar biasa romantisnya,” papar
Taufiqurrohman.
Keenam, Rasulullah SAW menganjurkan
suami agar sesering mungkin mencium istrinya. Tak hanya mencium wajahnya, tapi
juga tangannya. “Rasulullah mencontohkan, setelah tangan beliau dicium oleh
istrinya, beliau kemudian meraih tangan istrinya dan menciumnya. Beliau juga
mencontohkan perbuatan mencium tangan anak-anak dan cucunya,” ungkapnya.
Ketujuh, Rasulullah menganjurkan istri agar
menyempatkan menyisiri rambut suami.
Kedelapan, Rasulullah SAW menganjurkan
pasangan suami-istri agar menyempatkan diri mandi bersama.
Kesembilan, Rasulullah menganjurkan suami agar
menyempatkan diri menemani istri mengurus pekerjaan rumah tangga. Misalnya
membantu pekerjaan di dapur.
Kesepuluh, hendaklah suami memanggil istrinya
dengan panggilan kesayangan. Contohnya, Rasulullah memanggil Siti Aisyah dengan
panggilan mesra “Yaa Humaira” (wahai yang berwajah putih
kemerah-merahan).
“Saatnya generasi zaman now menerapkan
romantisme Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Insya Allah akan
tercapai rumah tangga yang bahagia, dunia dan akhirat,” papar Ustaz
Taufiqurrohman SQ.
Panggilan
Sayang Untuk Pasangan dan Anak
Meski saat marah, gunakanlah kata-kata yang bisa
menjadi doa. Rasul bahkan memanggil Aisyah istrinya dengan kata-kata indah yang
menyenangkan.
Panggilan buat anak, " Yaa Nuuro ‘Ainayya,"
(Wahai cahaya mataku), " Ta’aal hunaa," (Mari sini).
Atau coba jajal panggil, " Yaa Mubasysyirol
qolbi" (Wahai yg menggembirakan hati) " Ta’al ilaa hunaa (Mari sini)
Manggilnya jangan dg panggilan yg macem2, sia2,
apalagi sampe punya arti kaco :
" Eh, geblek! Sini Luh!!" .
Jangan. Tar anak beneran geblek.
" Cantiiiikkk...Sini Naaak, Cantik yg salehah, Sini sayang... Gini nih panggil anak.
Nanti anak akan jawab :
" Iyaaa Ibuk cantiiikkk... Yg kecantikannya menerangi seisi rumah"
Atau anak akan jawab, " Iya ibuk yg salehah, yg dirindukan Rasul saat nanti bertemunya.."
Kalau lg marah, marahlah seperti ibunya imam sudais. " Idzhab anta. Ilaa masjidil haroom. Kun imaaman hunaak."
Keren banget dah. Marah aja jadi doa. " Pergi sana ke masjidil harom. Jadi imam sono!" Gitu kata ibunya imam sudais.
" Eh, geblek! Sini Luh!!" .
Jangan. Tar anak beneran geblek.
" Cantiiiikkk...Sini Naaak, Cantik yg salehah, Sini sayang... Gini nih panggil anak.
Nanti anak akan jawab :
" Iyaaa Ibuk cantiiikkk... Yg kecantikannya menerangi seisi rumah"
Atau anak akan jawab, " Iya ibuk yg salehah, yg dirindukan Rasul saat nanti bertemunya.."
Kalau lg marah, marahlah seperti ibunya imam sudais. " Idzhab anta. Ilaa masjidil haroom. Kun imaaman hunaak."
Keren banget dah. Marah aja jadi doa. " Pergi sana ke masjidil harom. Jadi imam sono!" Gitu kata ibunya imam sudais.
Umur 24th, imam sudais jd imam beneran.
Sumber : REPUBLIKA.CO.ID, Dream.co.id
test
BalasHapus