Pemerintah Setuju Ongkos Haji Tahun 2017 Rp 34,89 Juta
Jakarta -
Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin mengikuti rapat kerja
bersama Komisi VIII DPR RI mengenai Pengesahan Biaya Penyelenggaraan Ibadan
Haji (BPIH) 2017. Ia mengatakan setuju dengan biaya haji tahun 2017 juga
menilai Panja BPIH bekerja lebih baik.
"Kita setuju dengan biaya haji Rp 34,89 juta karena didukung oleh peningkatan kualitas," ujar Lukman dalam raker di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2017).
Lukman juga mengatakan bahwa kenaikan ongkos haji 2017 didukung oleh perbaikan fasilitas yang akan didapat oleh jemaah haji tahun ini.
"Saya rasa biaya haji 2017 ini sebanding dengan adanya peningkatan dan jumlah makan yang lebih banyak di banding tahun ini kalau tahun lalu. Tahun ini juga ada paket sarapan pagi di Madinah, ini sesuatu yang baru yang tahun lalu belum direalisasikan. Juga memperbaiki tenda di Arafah," imbuhnya.
Kendati demikian Menag menyampaikan catatannya kepada Komisi VIII untuk menjadi pertimbangan mengenai upgrading bus dari bandara Madinah dan upgrading Madinah menjelang ke tanah air. Menurutnya hal ini penting dalam pengaturan bagasi barang jemaah haji.
"Ada sedikit catatan ini mungkin bisa menjadi pertimbangan, mungkin perlu beberapa hari. Upgrading bus dari bandara Madinah dan upgrading Madinah menjelang bertolak ke tanah air," ujarnya.
"Tidak hanya kualitas bus tapi pengaturan bagasi menjadi lebih penting karena pengalaman tahun lalu kapasitas busnya terbatas jadi tidak bisa datang bersamaan," tutupnya.
"Kita setuju dengan biaya haji Rp 34,89 juta karena didukung oleh peningkatan kualitas," ujar Lukman dalam raker di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2017).
Lukman juga mengatakan bahwa kenaikan ongkos haji 2017 didukung oleh perbaikan fasilitas yang akan didapat oleh jemaah haji tahun ini.
"Saya rasa biaya haji 2017 ini sebanding dengan adanya peningkatan dan jumlah makan yang lebih banyak di banding tahun ini kalau tahun lalu. Tahun ini juga ada paket sarapan pagi di Madinah, ini sesuatu yang baru yang tahun lalu belum direalisasikan. Juga memperbaiki tenda di Arafah," imbuhnya.
Kendati demikian Menag menyampaikan catatannya kepada Komisi VIII untuk menjadi pertimbangan mengenai upgrading bus dari bandara Madinah dan upgrading Madinah menjelang ke tanah air. Menurutnya hal ini penting dalam pengaturan bagasi barang jemaah haji.
"Ada sedikit catatan ini mungkin bisa menjadi pertimbangan, mungkin perlu beberapa hari. Upgrading bus dari bandara Madinah dan upgrading Madinah menjelang bertolak ke tanah air," ujarnya.
"Tidak hanya kualitas bus tapi pengaturan bagasi menjadi lebih penting karena pengalaman tahun lalu kapasitas busnya terbatas jadi tidak bisa datang bersamaan," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar