Selasa, 04 Juli 2017

ARWAH GENTAYANGAN



Diriwayatkan oleh Abu Tsa‘labah al-Khasyani, Rasulullah SAW bersabda :


الْجِنُّ عَلَى ثَلاثَةِ أَصْنَافٍ: صِنْفٌ لَهُمْ أَجْنِحَةٌ يَطِيرُونَ فِي الْهَوَاءِ، وَصِنْفٌ حَيَّاتٌ، وَصِنْفٌ يَحِلُّونَ وَيَظْعَنُونَ.

“Jin itu ada tiga jenis; Ada yang bersayap dan terbang di udara, dan ada yang berjenis ular dan ada yang menetap dan ada yang berpindah-pindah.” [HR. Thabrani]

Acara-acara misteri, penampakan makhluk halus dan uji nyali pernah menjadi acara favorit dengan rating tinggi di beberapa stasiun TV, sebut saja program acara Gentayangan TPI (MNCTV), Dunia Lain dari Trans TV, Kismis (Kisah Kisah Misteri) RCTI, Percaya Nggak Percaya (ANTV) dan program serupa lainnya. Pada program tersebut ditampakkan dalam kamera tersembunyi beberapa fenomena penampakan makhluk halus seperti genderuwo, kuntilanak, pocong, tuyul “produk” indonesia. Adapun hantu “produk” luar negeri dikenal dengan sebutan mumi, vampire, drakula, zombi dan lain-lain.

Dalam sebagian kepercayaan, pocong diyakini sebagai jelmaan dari mayit yang kain kafannya lupa tidak dibuka ketika dimakamkan. Karena tidak dibuka, dia gentayangan dan mendatangi rumahnya atau masyarakat lainnya supaya dibukakan kain kafannya. Keyakinan serupa bahwa ruh orang yang mati secara tidak wajar seperti karena kecelakaan dan bunuh  diri akan berubah menjadi burung hantu yang terbang dan bergentayangan.

Benarkah demikian? Rasul SAW secara tegas menolak anggapan-anggapan tersebut dengan sabdaNya :

 وَلَا هَامَةَ
"Tidak ada “hammah” [HR Bukhari Muslim]
Menurut Imam nawawi ada dua takwil pada kata Hammah ini. Pertama, Hammah adalah Burung Hantu (Bumah). Orang-orang Jahiliyah beranggapan apabila ada burung hantu hinggap di atas rumah maka akan terjadi sial atau bencana ataupun kematian menimpa penghuni rumah tersebut. Pendapat ini dikemukakan oleh Imam Malik. Kedua, orang jahiliyah menganggap bahwa tulang belulang mayat atau ruh orang yang mati secara tidak wajar akan berubah menjadi hantu yang terbang dan bergentayangan. Ini adalah Pendapat mayoritas ulama dan inilah pendapat yang masyhur.

Kedua pendapat di atas tidaklah bertentangan bahkan menurut ulama’ boleh jadi keduanya adalah keyakinan jahiliyah yang ingin ditolak oleh baginda Rasul saw. [Al-Minhaj Syarah Muslim] Hal ini dikarenakan dalam ajaran islam tidak ada istilah arwah gentayangan di dunia. Arwah orang-orang yang mati itu di bawah genggaman kekuasaan Allah swt. Sebagaimana firman-Nya :

اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ "

Allah memegang jiwa (orang) di saat matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di saat tidurnya; maka Dia menahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir" [QS Az-Zumar: 42].

Dalam menafsiri ayat ini, Imam Al-Qurthuby mengemukakan pendapat Ibnu Abbas dan beberapa pendapat Ahli Tafsir :
إِنَّ أَرْوَاحَ اْلأَحْيَاءِ وَالْأَمْوَاتِ تَلْتَقِي فِي الْمَنَامِ فَتَتَعَارَفُ مَا شَاءَ اللهُ مِنْهَا ، فَإِذَا أَرَادَ جَمِيْعَهَا الرُّجُوْعُ إِلىَ الْأَجْسَادِ أَمْسَكَ اللهُ أَرْوَاحَ الْأَمْوَاتِ عِنْدَهُ ، وَأَرْسَلَ أَرْوَاحَ الْأَحْيَاءِ إِلىَ أَجْسَادِهَا .

Sesungguhnya ruh orang yang hidup dan ruh orang yang telah mati bisa bertemu dalam keadaan tidurnya kemudian keduanya saling berjumpa, sesuai kehendak Allah. Kketika keduanya hendak kembali ke jasad mereka masing-masing, maka Allah SWT menahan ruh orang yang telah mati dan melepas ruh orang yang masih hidup kembali ke jasadnya. [Tafsir Al-Jami’ Li Ahkamil Qur’an] Sehingga sangat mustahil arwah orang mati yang berada dalam genggaman Allah dan menjalani ketentuannya masing-masing akan gentayangan dalam wujud hantu.

Lalu siapa pocong, kuntilanak, tuyul, gerandong, genderuwo, wewe gombel itu? Yang jelas mereka bukan arwah gentayangan, bukan arwah penasaran dari orang yang telah meninggal dunia. Mereka tak lain adalah setan atau jin yang menjelma dengan rupa suster ngesot, wanita seram dengan rambut terurai, anak kecil botak, dll. Karena  jin bisa menjelma menjadi makhluk yang lain, sehingga bisa terindra oleh manusia.

Jin dan setan memiliki kemapuan terbang di udara sehingga hantu tampak terbang dan gentanyangan. Sebagaimana dalam hadits utama di atas “Jin itu ada tiga jenis; Ada yang bersayap dan terbang di udara, dan ada yang berjenis ular dan ada yang menetap dan ada yang berpindah-pindah.” [HR. Thabrani]

Jin dan setan memiliki kemampuan berubah dan menjelma dalam bentuk yang beraneka ragam. Hadits berikut adalah keterangannya.
Suatu saat, Abu Hurairah RA ditugasi Rasul SAW untuk menjaga zakat fitrah. Malam harinya datang seorang pencuri dan mengambil makanan. Dia langsung ditangkap oleh Abu Hurairah. “Akan aku laporkan kamu ke Rasul SAW.” Orang inipun memelas. Minta dilepaskan karena dia sangat membutuhkan dan punya tanggungan keluarga. Dilepaslah pencuri ini. Siang harinya Nabi bersabda: “Dia dusta, dia akan kembali lagi.” Benar, di malam kedua dia datang lagi. Ditangkap Abu Hurairah, dan memelas, kemudian beliau lepas. Malam ketiga dia datang lagi. Kali ini tidak ada ampun. Orang inipun minta dilepaskan. “Lepaskan aku, nanti aku ajari bacaan yang bermanfaat untukmu.” Dia mengatakan:

إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ، فَاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ: {اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ}، حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ، وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ

“Jika kamu hendak tidur, bacalah ayat kursi sampai selesai satu ayat. Maka akan ada penjaga dari Allah untukmu, dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi.”
Di pagi harinya, kejadian ini dilaporkan kepada Nabi SAW . kemudian beliau bersabda:

أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلَاثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ لَا قَالَ ذَاكَ شَيْطَانٌ

“Ketahuilah, Kali ini dia berkata benar kepadamu padahal ia adalah pendusa.”  Tahukah kau siapa yang kau ajak bicara selama tiga malam itu? Abu Hurairah menjawab : tidak. Rasul bersabda : Itu adalah setan [HR. Bukhari]

Al-Hafizh Ibnu Hajar berkomentar :
وَأَنَّهُ قَدْ يَتَصَوَّر بِبَعْضِ الصُّوَر فَتُمْكِنُ رُؤْيَتُهُ
Setan terkadang menjelma dengan berbagai bentuk sehingga memungkinkan bagi manusia untuk melihatnya. Adapun Firman Allah Ta’ala,

إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ
‘Sesungguhnya iblis dan para pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang (di sana) kamu tidak bisa melihat mereka,’ [QS Al-A’raf : 27]

Maka ini berlaku khusus pada kondisi bentuknya yang asli sebagaimana dia diciptakan.” [Fathul Bari]

Perlu diketahui bahwa setan adalah golongan jin yang angkuh dan sombong lagi durhaka dan licik serta banyak tipu muslihatnya. Ibnul jauzy berkata :

فَأَمَّا الْجِنُّ فَهُمْ ثَلاثَةُ أَنْوَاعٍ: جَانٌّ وَجِنٌّ وَشَيَاطِينُ. وَكُلُّهُمْ خُلِقُوا قَبْلَ آدَمَ.
adapun jin maka mereka ada tiga macam, yaitu : 1. jan. 2. jin.3. setan. mereka semua diciptakan sebelum nabi adam. [at-Tabshirah] Wallahu A’lam.

Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk senantiasa berlindung dari godaan setan yang terkutuk dan tidak menjadikan mereka sebagai teman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Generasi Rawan Lupa, Servis dalam Rumah Tangga

10 Hal Romantis Rasulullah yang Ditinggalkan Generasi  Now Rumah tangga Rasulullah SAW luar biasa. Rasulullah SAW dan istri-istriny...