Diriwayatkan oleh Abu Tsa‘labah
al-Khasyani, Rasulullah SAW bersabda :
الْجِنُّ عَلَى ثَلاثَةِ أَصْنَافٍ: صِنْفٌ لَهُمْ أَجْنِحَةٌ يَطِيرُونَ
فِي الْهَوَاءِ، وَصِنْفٌ حَيَّاتٌ، وَصِنْفٌ يَحِلُّونَ وَيَظْعَنُونَ.
“Jin itu ada tiga jenis; Ada yang
bersayap dan terbang di udara, dan ada yang berjenis ular dan ada yang menetap
dan ada yang berpindah-pindah.” [HR. Thabrani]
Acara-acara misteri, penampakan
makhluk halus dan uji nyali pernah menjadi acara favorit dengan rating tinggi
di beberapa stasiun TV, sebut saja program acara Gentayangan TPI (MNCTV), Dunia
Lain dari Trans TV, Kismis (Kisah Kisah Misteri) RCTI, Percaya Nggak Percaya
(ANTV) dan program serupa lainnya. Pada program tersebut ditampakkan dalam
kamera tersembunyi beberapa fenomena penampakan makhluk halus seperti
genderuwo, kuntilanak, pocong, tuyul “produk” indonesia. Adapun hantu “produk”
luar negeri dikenal dengan sebutan mumi, vampire, drakula, zombi dan lain-lain.
Dalam sebagian kepercayaan, pocong
diyakini sebagai jelmaan dari mayit yang kain kafannya lupa tidak dibuka ketika
dimakamkan. Karena tidak dibuka, dia gentayangan dan mendatangi rumahnya atau
masyarakat lainnya supaya dibukakan kain kafannya. Keyakinan serupa bahwa ruh
orang yang mati secara tidak wajar seperti karena kecelakaan dan bunuh diri akan berubah menjadi burung hantu yang
terbang dan bergentayangan.
Benarkah demikian? Rasul SAW secara
tegas menolak anggapan-anggapan tersebut dengan sabdaNya :
وَلَا هَامَةَ
"Tidak ada “hammah” [HR Bukhari
Muslim]
Menurut Imam nawawi ada dua takwil
pada kata Hammah ini. Pertama, Hammah adalah Burung Hantu (Bumah). Orang-orang
Jahiliyah beranggapan apabila ada burung hantu hinggap di atas rumah maka akan
terjadi sial atau bencana ataupun kematian menimpa penghuni rumah tersebut.
Pendapat ini dikemukakan oleh Imam Malik. Kedua, orang jahiliyah menganggap
bahwa tulang belulang mayat atau ruh orang yang mati secara tidak wajar akan
berubah menjadi hantu yang terbang dan bergentayangan. Ini adalah Pendapat
mayoritas ulama dan inilah pendapat yang masyhur.
Kedua pendapat di atas tidaklah
bertentangan bahkan menurut ulama’ boleh jadi keduanya adalah keyakinan
jahiliyah yang ingin ditolak oleh baginda Rasul saw. [Al-Minhaj Syarah Muslim]
Hal ini dikarenakan dalam ajaran islam tidak ada istilah arwah gentayangan di
dunia. Arwah orang-orang yang mati itu di bawah genggaman kekuasaan Allah swt.
Sebagaimana firman-Nya :
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ
فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى
إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ "
Allah memegang jiwa (orang) di saat
matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di saat tidurnya; maka Dia
menahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan
jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian
itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir" [QS
Az-Zumar: 42].
Dalam menafsiri ayat ini, Imam
Al-Qurthuby mengemukakan pendapat Ibnu Abbas dan beberapa pendapat Ahli Tafsir
:
إِنَّ أَرْوَاحَ اْلأَحْيَاءِ وَالْأَمْوَاتِ تَلْتَقِي فِي الْمَنَامِ
فَتَتَعَارَفُ مَا شَاءَ اللهُ مِنْهَا ، فَإِذَا أَرَادَ جَمِيْعَهَا الرُّجُوْعُ
إِلىَ الْأَجْسَادِ أَمْسَكَ اللهُ أَرْوَاحَ الْأَمْوَاتِ عِنْدَهُ ، وَأَرْسَلَ أَرْوَاحَ
الْأَحْيَاءِ إِلىَ أَجْسَادِهَا .
Sesungguhnya ruh orang yang hidup
dan ruh orang yang telah mati bisa bertemu dalam keadaan tidurnya kemudian
keduanya saling berjumpa, sesuai kehendak Allah. Kketika keduanya hendak
kembali ke jasad mereka masing-masing, maka Allah SWT menahan ruh orang yang
telah mati dan melepas ruh orang yang masih hidup kembali ke jasadnya. [Tafsir
Al-Jami’ Li Ahkamil Qur’an] Sehingga sangat mustahil arwah orang mati yang
berada dalam genggaman Allah dan menjalani ketentuannya masing-masing akan
gentayangan dalam wujud hantu.
Lalu siapa pocong, kuntilanak,
tuyul, gerandong, genderuwo, wewe gombel itu? Yang jelas mereka bukan arwah
gentayangan, bukan arwah penasaran dari orang yang telah meninggal dunia.
Mereka tak lain adalah setan atau jin yang menjelma dengan rupa suster ngesot,
wanita seram dengan rambut terurai, anak kecil botak, dll. Karena jin bisa menjelma menjadi makhluk yang lain,
sehingga bisa terindra oleh manusia.
Jin dan setan memiliki kemapuan
terbang di udara sehingga hantu tampak terbang dan gentanyangan. Sebagaimana
dalam hadits utama di atas “Jin itu ada tiga jenis; Ada yang bersayap dan
terbang di udara, dan ada yang berjenis ular dan ada yang menetap dan ada yang
berpindah-pindah.” [HR. Thabrani]
Jin dan setan memiliki kemampuan
berubah dan menjelma dalam bentuk yang beraneka ragam. Hadits berikut adalah
keterangannya.
Suatu saat, Abu Hurairah RA ditugasi
Rasul SAW untuk menjaga zakat fitrah. Malam harinya datang seorang pencuri dan
mengambil makanan. Dia langsung ditangkap oleh Abu Hurairah. “Akan aku laporkan
kamu ke Rasul SAW.” Orang inipun memelas. Minta dilepaskan karena dia sangat
membutuhkan dan punya tanggungan keluarga. Dilepaslah pencuri ini. Siang
harinya Nabi bersabda: “Dia dusta, dia akan kembali lagi.” Benar, di malam
kedua dia datang lagi. Ditangkap Abu Hurairah, dan memelas, kemudian beliau
lepas. Malam ketiga dia datang lagi. Kali ini tidak ada ampun. Orang inipun
minta dilepaskan. “Lepaskan aku, nanti aku ajari bacaan yang bermanfaat
untukmu.” Dia mengatakan:
إِذَا أَوَيْتَ إِلَى
فِرَاشِكَ، فَاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ: {اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ
القَيُّومُ}، حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ
حَافِظٌ، وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ
“Jika kamu hendak tidur, bacalah
ayat kursi sampai selesai satu ayat. Maka akan ada penjaga dari Allah untukmu,
dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi.”
Di pagi harinya, kejadian ini
dilaporkan kepada Nabi SAW . kemudian beliau bersabda:
أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ
ثَلَاثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ لَا قَالَ ذَاكَ شَيْطَانٌ
“Ketahuilah, Kali ini dia berkata
benar kepadamu padahal ia adalah pendusa.”
Tahukah kau siapa yang kau ajak bicara selama tiga malam itu? Abu
Hurairah menjawab : tidak. Rasul bersabda : Itu adalah setan [HR. Bukhari]
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkomentar :
وَأَنَّهُ قَدْ يَتَصَوَّر بِبَعْضِ الصُّوَر فَتُمْكِنُ رُؤْيَتُهُ
Setan terkadang menjelma dengan
berbagai bentuk sehingga memungkinkan bagi manusia untuk melihatnya. Adapun
Firman Allah Ta’ala,
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ
‘Sesungguhnya iblis dan para
pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang (di sana) kamu tidak bisa
melihat mereka,’ [QS Al-A’raf : 27]
Maka ini berlaku khusus pada kondisi
bentuknya yang asli sebagaimana dia diciptakan.” [Fathul Bari]
Perlu diketahui bahwa setan adalah
golongan jin yang angkuh dan sombong lagi durhaka dan licik serta banyak tipu
muslihatnya. Ibnul jauzy berkata :
فَأَمَّا الْجِنُّ فَهُمْ ثَلاثَةُ أَنْوَاعٍ: جَانٌّ وَجِنٌّ وَشَيَاطِينُ.
وَكُلُّهُمْ خُلِقُوا قَبْلَ آدَمَ.
adapun jin maka mereka ada tiga
macam, yaitu : 1. jan. 2. jin.3. setan. mereka semua diciptakan
sebelum nabi adam. [at-Tabshirah] Wallahu A’lam.
Semoga Allah al-Bari membuka
hati dan fikiran kita untuk senantiasa berlindung dari godaan setan yang
terkutuk dan tidak menjadikan mereka sebagai teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar