Minggu, 20 November 2016

GUS IPUL, dan Bunda Unifah DALAM HUT PGRI

GUS IPUL, dan Bunda Unifah DALAM HUT PGRI


Adalah Jember Sport Garden (JSG), Sekitar lima puluh ribu anggota PGRI secara bertubi-tubi hadir untuk memeriahkan ulang tahun kelahirannya yang ke 71 Tahun.
HUT PGRI, Tidak Hanya show of force, tapi lebih dari ini bagaimana memanajen sebuah peristiwa akbar berlangsung rapi, aman, dan mengandung nilai plus.
Bagi sebagian anggota dan kader, Momentum seperti itu dijadikan sarana untuk mendengarkan advis dari Ketua Umum. Apalagi ultah tahun ini, yang akan memberikan sambutan adalah Plt Ketua Umum,Ibunda Unifah Rasyidi. Seorang Srikandi pergerakan, yang telah terbukti mampu mengkomunikasikan aspirasi guru -guru dengan pemerintah. Alhasil, kepemimpinan Ibunda Unifah Rasyidi, memang terkesan flamboyan dan lebih teduh.
Di JSG Jember, Bu Unifah kembali memotivasi kader dan anggota PGRI untuk terus bahu membahu dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Beberapa materi yang juga diangkat mulai persoalan rumitnya pembayaran Tunjangan Profesi Guru, Nasib guru honorer, rasio guru 1:20,  Penyederhanaan regulasi administrasi yang tidak terlalu membebani guru,Undang Undang Perlindungan Guru, menjadi bahasan yang didengar langsung oleh Gus Ipul, Wakil Gubernur Jawa Timur.
Harapan B Uni kepada pemerintah untuk tidak terlalu mempersulit guru.
Sementara Gus Ipul, saat memberi sambutan, langsung merespon aspirasi Ibu Unifah yang mewakili suara guru Indonesia.
"Kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit", jelas Gus Ipul.
Menafsiri sambutan keduanya, sepertinya ada suatu kepentingan. Kepentingan untuk lebih mempermudah dari semula yang terkesan dipersulit.
Tentu, nantinya kemudahan itu harus berbanding lurus dengan peningkatan  kompetensi seorang guru.Pada saat hak telah kita terima,dalam waktu yang bersamaan kewajiban harus kita tunaikan. Tak hanya sekadar demi menggugurkan kewajiban. Lebih dari itu, guru sejatinya harus meningkatkan kemampuan yang dimiliki. Dengan tantangan yang tidak sama seperti sepuluh tahun yang lalu, tentu memerlukan formula baru, ilmu - ilmu baru, sejalan dengan tuntutan zaman.
Hal itulah yang secara tersirat diungkap dan diangkat oleh Bu Unifah dan Gus Ipul pada pelaksanaan puncak HUT PGRI Ke 71 hari Sabtu yang lalu, Inilah yang menarik dari keduanya. Keduanya ingin melihat Jawa Timur lebih baik. Ayo kita mencoba lewat PGRI untuk turut berkontribusi terhadap jatuh bangunnya pendidikan di Jawa Timur.

berikut ini Resume sambutan Plt Ketum PB PGRI Dr.Unipa Rosidi, M.Pd acr HUT PGRI Jatim d Jember: (perjuangan PGRI)

1. UKG tdk tiap th krn hnya sbg pemetaan
2. TPP melekat gaji, dosen bisa, satker lain bisa mngpa Guru tdk bisa
3. kekurangan guru sgr diisi dg K2, n tenaga honorer
4. Rasio 1 : 20 siswa perkelas tdk ada korelasinya dg TPP
5. program GP bnyak berakibat guru meninggalkan kls krn faktor jaringan tdk mndukung, terlalu           boros biaya, tdk efektif krn pemateri bukan ahli
6. Guru hrs belajar terus belajar
7. Birokrasi yg terlalu banyak meja shg mnghambat sgr dibongkar (lngsung direspon wakil Gubernur     Jatim dg melantunkan lagu "BONGKAR"
8. UU perlindungan guru sdh diproses d DPR
9. Guru swasta tetap diperjuangkan percepatan proses impassingnya

HIDUP GURU!
HIDUP PGRI!
SOLIDARITAS, YES!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Generasi Rawan Lupa, Servis dalam Rumah Tangga

10 Hal Romantis Rasulullah yang Ditinggalkan Generasi  Now Rumah tangga Rasulullah SAW luar biasa. Rasulullah SAW dan istri-istriny...