Rabu, 11 Januari 2017

MAHFUDZOT peribahasa dari kang hikmatulloh

MAHFUDZOT  


                  
1. مَنْ سَارَ عَلىَ الدَّرْبِ وَصَلَ
  Siapa berjalan pada jalannya sampai.


2. مَنْ جَدَّ وَجَدَ
  Siapa bersungguh-sungguh, mendapat.


3. مَنْ صَبَرَ ظَفِرَ
  Siapa yang sabar beruntung.


4. مَنْ قَلَّ صِدْقُهُ قَلَّ صَدِيْقُهُ
   Siapa sedikit kejujurannya, sedikit temannya.


5. جَالِسْ أَهْلَ الصِّدْقِ وَالوَفَاءِ
   Pergaulilah orang yang punya kejujuran dan ketepatan janji


6.              مَوَدَّةُ الصَّدِيْقِ تَظْهَرُ وَقْتَ الضِّيْقِ

    Kecintaan teman itu, tampak pada waktu kesempitan.

7.              وَمَااللَّذَّةُ إِلاَّ بَعْدَ التَّعَبِ

     Tidak ada kenikmatan kecuali setelah kepayahan.

8.              الصَّبْرُ يُعِيْنُ عَلىَ كُلِّ عَمَلٍ

   Kesabaran itu menolong setiap pekerjaan.

9.              جَرِّبْ وَلاَحِظْ تَكُنْ عَارِفًا

    Coba dan perhatikanlah, niscaya kamu akan menjadi orang       yang tahu.

10.            اُطْلُبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلىَ اللَّحْدِ

    Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat


11.              بَيْضَةُ اليَوْمِ خَيْرٌ مِنْ دَجَاجَةِ الغَدِ
  Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari.

12.              الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَّهَبِ
  Waktu itu lebih mahal daripada emas


13.              العَقْلُ السَّلِيْمُ فيِ الجِسِْم السَّلِيْمِ
   Akal yang sehat itu ada pada badan yang sehat.

14.              خَيْرُ جَلِيْسٍ فيِ الزَّمَانِ كِتَابٌ
   Sebaik-baik teman duduk di setiap waktu adalah buku.

15.              مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ
   Siapa menanam, mengetam


16.  خَيْرُ الأَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ عَلىَ الخَيْرِ
  Sebaik-baik sahabat itu yang menunjukkanmu kepada kebaikan.


17.
 لَوْلاَ العِلْمُ لَكَانَ النَّاسُ كَاْلبَهَائِمِ
  Seandainya tidak ada ilmu niscaya manusia itu seperti binatang.              
18. العِلْمُ فيِ الصِّغَرِ كَالنَّقْشِ عَلىَ الحَجَرِ
    Ilmu di waktu kecil itu, laksana ukiran di atas batu.


19.   لَنْ تَرْجِعَ الأَياَّمُ الَّتيِ مَضَتْ
    Hari-hari yang telah berlalu itu tidak akan kembali.


20.  تَعَلَّمَنْ صَغِيْرًا وَاعْمَلْ بِهِ كَبِيْرًا
    Belajarlah di waktu kecil dan amalkanlah di waktu besar.

21. العِلْمُ بِلاَ عَمَلٍ كَالشَّجَرِ بِلاَ ثَمَرٍ
    Ilmu tanpa pengamalan itu bagaikan pohon tak berbuah.


22. الاتِّحَادُ أَسَاسُ النَّجَاحِ
    Persatuan itu pangkal keberhasilan.


23. لاَ تَحْتَقِرْ مِسْكِيْنًا وَكُنْ لَهُ مُعِيْناً
   Jangan menghina orang miskin tetapi jadilah penolong.


24. الشَّرَفُ بِالأَدَبِ لاَ بِالنَّسَبِ
   Kemuliaan itu karena kebaikan budi pekerti bukan keturunan.

25. سَلاَمَةُ الإِنْسَانِ فيِ حِفْظِ اللِّسَانِ
   Keselamatan manusia itu ada dalam menjaga lidah

26. آدَابُ المَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ
   Kebaikan budi pekerti seseorang itu lebih baik dari pada emasnya


27. سُوْءُ الخُلُقِ يُعْدِي
   Budi pekerti yang buruk itu menular.


28. آفَةُ العِلْمِ النِّسْياَنُ
   Penyakit ilmu itu adalah lupa.


29.  إِذَا صَدَقَ العَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ
     Jika kemauan (seseorang) itu kuat maka akan jelas jalannya.


30.  لاَ تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَيْئٍ مَزِيَّةٌ
     Jangan menghina orang yang lebih rendah daripadamu, karena        setiap sesuatu itu mempunyai kelebihan


31.   أَصْلِحْ نَفْسَكَ يَصْلُحْ لَكَ النَّاسُ
      Perbaikilah dirimu, orang lain akan baik kepadamu.

Penjelasan singkat  
Bila ingin orang baik kepada kita (1) perbaiki dulu diri kita atau (2) kita harus baik kepada orang lain. Jangan menunggu orang berbuat baik kepada kita baru kita baik pada rang lain. Justru kita berbuat baik dulu pada orang lain, niscaya orang lain akan baik kepada kita.

32.  فَكِّرْ قَبْلَ أَنْ تَعْزِمَ
     Berpikirlah sebelum kamu memutuskan / merencanakan / bertindak


penjelasan singkat
Harus memikirkan sesuatu dengan cermat dan matang, karena jika sudah terlanjur tidak bias kembali, (    لَنْ تَرْجِعَ الأَياَّمُ الَّتيِ مَضَتْ)  dan jangan tergesa gesa karena tergesa gesa perbuatan syaiton. Ini berlaku untuk, tulisan, pekataan, perbuatan apapun harus dipikirkan sehingga tindakan yang kita lakukan tersebut bermanfaat, tidak menimbulkan madarat (kerugian). Jangan bertindak berdasar ego dan emosi.
33.  مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اِسْتَعَدَّ
33. Barangsiapa yang tahu jauhnya perjalanan, ia akan bersiap-siap
Penjelasan
Kalau kita mau perjalanan dari malang ke Jawa Barat(misalnya). Maka minimal kita persiapan, mulai perencanaan yang matang: Biaya, Bekal, Kendaraan. Hal ini akan berbeda jika perjalanan hanya malang-surabaya, persiapan kita tidak terlalu banyak.
 Maka minimal harus tau dua hal dalam menempuh perjalanan
1)Tujuannya
2) Kondisi (jauhnya) perjalanan menuju tujuan.
1. Apabila kita tidak punya tujuan, kita akan capek, karena kita akan tetap berjalan melakukan perjalanan terus menerus tanpa Finis. Maka pastikan tujuan kita, mulai tujuan ikut grup, tujuan belajar, tujuan bekerja, tujuan menikah, dan lainnya. Biar tidak mengejar Fatamorgana. Bila tidak tau tujuan kita maka kita akan lelah. Dan ingat tujuan utama adalah Kampung Akhirat, tapi jangan lupa urusan dunya juga Allah wajibkan
(al Qashas 77: وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا)
2. Kondisi perjalanan dan jaraknya. Kalua tidak tahu jauhnya perjalanan, persiapan kita asal asalah, jangan jangan kita kehabisan bekal karena tidak tahu jauhnya perjalanan yang kita kerjakan, dan bisa bisa tidak sampai tujuan.
Ketidak tahuan jarak atau kondisi prejalanan kita juga bisa bikin kita khawatir. Saking khawatirnya kita menyiapkan bekal terlalu banyak bahkan (berlebih), baju berkoper koper, makanan berdus dus, uang berjuta juta, padahal hanya malang Surabaya (Wk wk wk), tapi karena tidak tahu jarak sebenarnya, kita terus saja merasa kurang, bahkan saking khawatir memuncak kita tidak jadi melakukan perjalanan tersebut
Oleh sebab itu hanya orang yang tahu tujuan dan jauhnya perjalanan untuk mencapainya yang akan mempersiapkan dengan matang.
Ingat Jujuan Kita, selain urusan dunia ada tujuan yang pasti yaitu Kampung Akhirat
 كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ﴿٣٥﴾


34. مَنْ حَفَرَ حُفْرَةً وَقَعَ فِيْهَا
34. Siapa yang menggali lubang, ia  akan terperosok ke dalamnya.
penjelasan
Niat yang jahat akan mencelakakan dirinya sendiri. Siapa yang mencari jalan hendak menjatuhkan orang, maka dia sendiri kelak akan mendapat kesusahan.
Ada kisah pertemanan Kodok air dan Tikus, setiap hari kodok bertandang ke rumah tikus. Si Kodok sering mengajak tikus ke rumahnya, tapi tikus selalu menolak, karena dia tidak bisa berenang. Inilah yang membuat kodok kesal.
Suatu hari ada niat tidak baik dari kodok, yaitu hendak mengikat ekor tikus dan kaki kodok agar ketika kodok kembali ke rumahnya di perairan si tikus ikut ketarik dan bisa bertandang ke sarang kodok.
Maka tatkala si kodok kembali ke sarangnya si tikuspun terbawa sehingga mati tenggelam.
Sayangnya ketika bangkai tikus muncul ke permukaan, burung Elang yang mencari mangsa langsung menukik dan mencengkram bangkai tikus, dan ternyata ikatan tersebut juga membawa si katak dan keduanya menjadi santapan sang Elang
Siapa yang menggali lubang, ia  akan terperosok ke dalamnya

36.  مَنْ كَثُرَ إِحْسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ
36. Siapa yang banyak perbuatan baiknya, banyak saudaranya.
Tanpa Penjelasan sudah jelas
37.  اِجْهَدْ وَلاَ تَكْسَلْ وَلاَ تَكُ غَافِلاً فَنَدَامَةُ  العُقْبىَ لِمَنْ يَتَكاَسَلُ
37. Bersungguh-sungguhlah, jangan bermala-malas, dan jangan lengah, karena penyesalan itu atas orang yang bermalas-malas.
38.  لاَ تُؤَخِّرْ عَمَلَكَ إِلىَ الغَدِ مَا تَقْدِرُ أَنْ تَعْمَلَهُ اليَوْمَ
38. Janganlah menunda pekerjaanmu hingga esok hari, jika kamu dapat mengerjakannya hari ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Generasi Rawan Lupa, Servis dalam Rumah Tangga

10 Hal Romantis Rasulullah yang Ditinggalkan Generasi  Now Rumah tangga Rasulullah SAW luar biasa. Rasulullah SAW dan istri-istriny...