Liputan6.com,
Jakarta - Publik heboh dengan beredarnya gambar porno dan chat berbau mesum yang disebut dilakukan
pemimpin FPI Rizieq Shihab dan
tersangka dugaan makar, Firza Husein. Polisi pun langsung bergerak cepat
menelusuri siapa penyebar konten tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan,
pihaknya sudah mengantungi identitas beberapa pelaku. Namun, Argo enggan
membeberkan siapa identitas penyebar konten pornografi yang diduga melibatkan
Rizieq Shihab dan Firza Husein.
"Sudah teridentifikasi. Lebih dari satu (akun atau pelaku)," ujar
Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin (30/1/2017).
Argo menuturkan, Polda Metro Jaya sejauh ini belum menerima laporan
kepolisian dari pihak Rizieq Shihab maupun Firza. Kendati demikian,
polisi tetap bisa melakukan penyelidikan. Sebab, kasus tersebut terkait konten
pornografi dan bukan kategori delik aduan.
"Kami mendapatkan informasi yang diperoleh anggota dengan cyber
patrol. Kami
membuat laporan model A atau kami menunggu laporan," tutur dia.
Mantan Kabid Humas Polda Jatim itu menyangkal reaksi cepat polisi karena
kasus ini menyeret nama tokoh besar. Dia beralasan, penyelidikan dilakukan
sesegera mungkin karena kasus ini meresahkan masyarakat.
"Kalau membuat resah gimana? Pornografi kan meresahkan
masyarakat," ujar Argo.
Dalam kasus Rizieq Shihab, polisi akan
menjerat para pelaku dengan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang
Pornografi. Selain itu, polisi juga bisa menambahkan hukuman berdasarkan
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(ITE).
Pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, membantah pelaku chat berbau pornografi yang telah
tersebar di dunia maya itu adalah kliennya.
Ia mengatakan, Rizieq sudah tidak memegang ponsel lagi sejak aksi 411 pada
Jumat, 4 November 2016. Sebab, Rizieq Shihab mengetahui ponselnya telah disadap
dan dikloning orang lain. Banyak pesan yang terkirim dari nomor kontak Rizieq,
padahal ponselnya sedang tidak aktif.
"Ini jelas-jelas penghancuran agar Habib itu ditinggalkan oleh
umatnya. Tapi justru terbalik, kalau seperti ini umat tambah cinta sama Habib.
Malah kompak," ucap Kapitra.
Dari beberapa potongan gambar percakapan yang tersebar diketahui percakapan
tersebut dilakukan pada Agustus 2016 atau tiga bulan sebelum aksi damai 411
digelar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar