Merdeka.com - Seorang putra pejabat pemerintah Taiwan menyewa 50 penari telanjang untuk
tampil dalam upacara pemakaman ayahnya.
Sebuah video cuplikan kejadian itu baru-baru ini muncul di Internet. Menurut situs Huanqiu, masih grup People's Daily Online, peristiwa unik itu terjadi pada 3 Januari lalu di daerah Chiayi.
Menurut sang anak pejabat, dia melakukan itu karena ayahnya sangat mencintai kehidupan dan dia ingin mempersembahkan pemakaman terbaik baginya.
Sebuah video cuplikan kejadian itu baru-baru ini muncul di Internet. Menurut situs Huanqiu, masih grup People's Daily Online, peristiwa unik itu terjadi pada 3 Januari lalu di daerah Chiayi.
Menurut sang anak pejabat, dia melakukan itu karena ayahnya sangat mencintai kehidupan dan dia ingin mempersembahkan pemakaman terbaik baginya.
Sang ayah, Tung Hsiang,
adalah mantan kepala dewan Kota Chiayi. Dia wafat pada 14 Desember dalam usia
76 tahun dan dimakamkan 3 Januari lalu, seperti dilansir koran the Daily Mail,
Kamis (5/1).
Tung Kuo-cheng, nama putra Tung Hsiang, itu mengatakan kepada Oriental News, ayahnya sangat menikmati hidup dan karena itu dia ingin memberikan akhir yang bahagia dan upacara yang menggembirakan di akhir hayatnya. Dia juga mengatakan ayahnya meninggal karena sakit dan dia adalah sosok yang terkenal.
Upacara pemakaman itu berlangsung mulai pukul 10 pagi diikuti 50 mobil jip yang membawa para penari telanjang dan 150 kendaraan yang mengiringi.
Tung Kuo-cheng, nama putra Tung Hsiang, itu mengatakan kepada Oriental News, ayahnya sangat menikmati hidup dan karena itu dia ingin memberikan akhir yang bahagia dan upacara yang menggembirakan di akhir hayatnya. Dia juga mengatakan ayahnya meninggal karena sakit dan dia adalah sosok yang terkenal.
Upacara pemakaman itu berlangsung mulai pukul 10 pagi diikuti 50 mobil jip yang membawa para penari telanjang dan 150 kendaraan yang mengiringi.
Menurut
laporan Oriental News, kendaraan yang melintasi jalan Zhongzheng biasanya hanya
membutuhkan waktu sepuluh menit namun pada saat pemakaman itu, prosesi upacara
memakan waktu hampir dua jam. Saking hebohnya upacara pemakaman itu, lalu
lintas di jalanan Zhongzheng jadi macet.
"Setelah upacara pemakaman ayah, saya ingin menyampaikan rasa syukur atas kehadiran para tamu, kerabat, dan teman-teman. Terima kasih atas semua ucapan belasungkawa kalian," ujar Kuo-cheng dalam laman Facebooknya.
"Setelah upacara pemakaman ayah, saya ingin menyampaikan rasa syukur atas kehadiran para tamu, kerabat, dan teman-teman. Terima kasih atas semua ucapan belasungkawa kalian," ujar Kuo-cheng dalam laman Facebooknya.
Sejumlah
netizen di media sosial Weibo ramai membahas peristiwa langka itu.
"Saya juga ingin pemakaman saya seperti itu," kata seorang netizen.
"Itu pemakaman atau karnaval?" ujar yang lain.
"Saya juga ingin pemakaman saya seperti itu," kata seorang netizen.
"Itu pemakaman atau karnaval?" ujar yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar