VIVA.co.id – Sumba masih menjadi salah satu dari kawasan
di Tanah Air yang tertinggal. Hal ini, terkait dengan rendahnya peningkatan
kualitas pendidikan di hampir seluruh anak di bangku kelas dua sekolah dasar.
Salah satu yang menjadi pertimbangan besar adalah distribusi
pengajar yang masih belum merata. Di mana, banyak guru dengan kualitas yang
masih di bawah rata-rata yang mengajarkan anak di sekolah dasar.
“60 Persen guru di Sumba, bukanlah PNS dan tidak memiliki
kualifikasi yang dibutuhkan. Padahal guru menjadi faktor penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan," ujar Anggota tim studi, Eko Cahyono, di
Kemendikbud RI, Jakarta, Rabu 7 Desember 2016.
Tidak hanya itu, para guru senior juga diharapkan dapat mengajar
di kelas-kelas dasar, seperti PAUD. Di mana, guru senior sangat dibutuhkan
dalam memperkenalkan huruf dan angka dengan cara yang tepat.
"Guru senior itu harus mengajar di kelas rendah agar mampu
memperkenalkan huruf dan angka secara emosional," jelas Wakil Bupati
Kabupaten Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, dikesempatan yang sama.
Diakui juga oleh Kepala Dinas Pendidikan, Yohanis Umbu Djangga,
bahwa strategi meningkatkan kualitas kemampuan anak, harus dilakukan sejak
dini. Terlebih, kemampuan membaca sudah seharusnya didalami oleh para anak di
sekolah dasar.
"Guru di PAUD, masih belum berkualifikasi baik. Sehingga
dengan adanya guru senior, dapat membentuk karakter anak mulai dari usia
dini," jelasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar