Sabtu, 03 Desember 2016

Ragam cerita bikin kagum di balik demo 2 Desember di Monas


Merdeka.com - Seruan agar kasus penistaan agama yang melibatkan Gubernur DKI Jakartanonaktif, Basuki Tjahaja Purnama, diusut tuntas terus menggema di Tanah Air. Sejak videoAhok, sapaan Basuki, yang menyinggung Surah Al Maidah beredar luas di media sosial, tercatat sudah tiga kali sejumlah orang menyerukan protes dengan jalan turun ke jalan.
Aksi pertama dimulai pada 18 Oktober lalu. Kala itu, sejumlah ormas memilih menyerukan suara mereka di daerahnya masing-masing.

Aksi susulan kembali dilakukan pada 4 November silam. Saat itu diputuskan Ibu Kota Jakarta menjadi fokus aksi. Massa datang dari berbagai daerah menuntut Ahok diproses hukum hingga diadili.

Sayangnya, pada demo 4 November lalu berujung ricuh. Massa mengamuk karena tak bisa menemui Presiden Joko Widodo yang sedang berada di luar Istana.

Massa yang hadir sejak usai Salat Jumat memutuskan bertahan hingga malam hari. Ricuh pecah saat massa terlibat bentrok dengan petugas keamanan.

Saat itu malam mulai larut, terdengar tembakan gas air mata yang dipakai untuk memukul mundur pendemo. Bukannya mereda, sejumlah orang yang berada di barisan pendemo makin beringas membalas dengan melemparkan batu dan melakukan pembakar.

Sejumlah orang sempat diamankan. Setelah kemudian akhirnya dibebaskan.

Melihat aksi saat itu, semua pihak memastikan proses hukum terhadap Ahok benar-benar ditindaklanjuti dengan serius. Ahok pun ditetapkan sebagai tersangka namun tak dilakukan penahanan.

Sebagai bentuk pengawalan terhadap kasus tersebut, aksi serupa kembali dilakukan 2 Desember kemarin. Massa dari sejumlah daerah mendatangi kawasan Silang Monas.

Kegiatan yang disebut sebagai Aksi Damai Bela Islam jilid III itu diisi dengan Salat Jumat, doa dan zikir bersama. Massa yang menamakan diri mereka sebagai Gerakan Nasional Pengawal Fatwa-MUI menjanjikan aksi kali ini akan berjalan tertib bahkan super damai.

Janji itu ditepati. Massa yang diperkirakan mencapai jutaan orang datang ke Kawasan Silang Monas dari berbagai penjuru daerah. Meski berseru agar kasus menistakan agama dikawal sampai tuntas, tak ada reaksi kemarahan.

Massa memilih berdoa dan berzikir untuk keselamatan bangsa. Kemudian, dilanjutkan dengan Salat Jumat berjemaah.

Tak disangka, padatnya massa membuat saf Salat Jumat melebur sampai ke jalan. Kawasan Monas disesaki jemaah, pemandangan serupa juga terlihat di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga mendekati Bundaran HI.

Massa juga membentuk saf di sepanjang Jl Medan Merdeka Selatan. Semakin menyejukkan tatkala semua jemaah kompak mengenakan baju putih-putih.

Suasana semakin syahdu tatkala hujan mengguyur dengan deras di tengah jemaah yang tengah menjalankan ibadah Salat Jumat. Guyuran hujan tak menggangu kekhusyukan jemaah mereka yang beribadah.

Luar biasa pemandangan itu, di mana semua umat Islam dari penjuru daerah bersama-sama memutihkan kawasan Monas dan sekitarnya. Bahkan Presiden Jokowi dan Wapres JK juga ikut berada di tengah-tengah massa.

"Pertama-tama terima kasih atas doa dan zikir yang telah dipanjatkan untuk keselamatan bangsa dan negara. Kedua, saya ingin berikan penghargaan yang setinggi-tingginya karena seluruh jemaah yang hadir tertib dalam ketertiban sehingga acara bisa berjalan baik. Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar," ujar Jokowi.

Seruan serupa juga disampaikan Menko Polhukam, Wiranto.
"Hari ini kita menyaksikan peristiwa yang luar biasa, ada penumpukan massa tapi bisa damai," ungkap Wiranto.
Wiranto mengatakan, sebetulnya pemerintah khawatir atas Bela Islam Jilid III yang mengerahkan massa umat Islam dari berbagai penjuru Tanah Air. Namun, aksi yang semula dikawatirkan itu ternyata berakhir menjadi aksi gelar sajadah.
"Ini satu perubahan aksi unjuk rasa menjadi aksi ibadah gelar sajadah. Aksi unjuk rasa yang tadinya menggelar aksi unjuk kekuatan dengan satu musyawarah mufakat kemudian berakhir pada aksi yang super damai," ujar dia.
Di balik aksi damai kemarin, banyak cerita dari pendemo yang bikin kagum. Massa saling membantu meringankan baik dalam hal kemudahan memperoleh konsumsi sampai menjaga kebersihan.
Seperti cerita yang diutarakan Rizky. Bersama sejumlah relawan mereka bahu-membahu memberikan nasi bungkus kepada peserta aksi sebagai pemulih tenaga. Para relawan dengan sigap memberikan nasi bungkus kepada para pengunjuk rasa yang lewat.

"Masak nasi bungkusnya tadi sebelum subuh, terus subuh kita langsung ke sini," tutur Rizky kepada awak media di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Jumat (2/12).

Dirinya mengaku membuat sekitar 200 nasi bungkus untuk dibagikan kepada para pengunjuk rasa. Dia menyediakan air mineral 16 kardus.

"Kalau tadi subuh ada kopi, teh hangat manis, tapi sekarang sudah habis. Kita bawa 16 kardus air mineral botol yang di bagi untuk pengunjuk rasa," lanjutnya.

Selain itu, dirinya juga mengaku bahwa sumbangan tersebut atas inisiatif sendiri. "Ini inisiatif sendiri mbak, aksi kemarin juga sama. Saya berangkat dari Bekasi subuh tadi, langsung bagi-bagi," tandas Rizky.

Serupa cerita Najib. Pedagang Laksa yang nongkrong di trotoar depan kantor BUMN di kawasan Kebon Sirih, memutuskan memggratiskan dagangannya.

"Wah laksanya sudah habis mbak. Tadi diserbu habis Salat Jumat," tutur Najib kepada merdeka.com saat di lokasi, Jakarta Pusat, Jumat (2/12).
Najib memang sejak berangkat dari rumah ingin menggratiskan dagangannya ke peserta aksi. Ide menggratiskan dagang itu, kata dia, sebagai bentuk solidaritas sesama kaum muslim.
Tak cuma itu, seorang bapak-bapak yang menaiki sepeda menyediakan layanan pijat gratis buat peserta aksi.

Mulyono (56) ia datang seorang diri bersama sepeda miliknya yang dihias sedemikian rupa dengan bendera merah putih pada aksi bela Islam jilid III.
"Saya asli Jawa Timur. Ke sini sendirian saja. Suka saja dengan aksi ini. Karena saya anggap tidak pantas mencampuri urusan orang lain," ucap Mulyono kepada awak media di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, kemarin

Dirinya terlihat membawa sebuah sound sistem mungil yang di pasang pada sepeda di bagian belakang. Lantunan ayat-ayat suci Alquran terdengar nyaring dari speaker tersebut.
Lain lagi cerita dari murid-murid pesantren Daarut Tauhid pimpina Ustaz Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Mereka memunguti sampah yang tertinggal di sekitaran lokasi aksi. Turut membanti Aa Gym dalam kegiatan gotong royong membersihkan Monas dari sampah.
"Ayo santri Daarut Tauhiid semuanya turun bersihkan sampah. Semua mengarah ke sumber suara ayo," seru Aa Gym.
Seketika kawasan Monas bersih dari sampah. Tertibnya aksi juga tak membuat tanaman dan rumput menjadi rusak. Suasana Monas tetap kembali seperti semula, bersih dan rapi.
"Jangan diinjak pak, bu, rumputnya rusak. Lewat jalan lain saja," tegur salah seorang massa Aksi Bela Islam III pada massa lainnya.
Hal itu sangat diapresiasi Kepala Kantor Pengelola Kawasan Monas, Shabdo Kurnianto yang memuji aksi berjalan dengan tertib dan tidak meninggalkan sampah yang berserakan.

"Saya sangat berterima kasih pada peserta aksi, bukan demo ya tapi aksi doa dan zikir bersama. Kerja kami sangat terbantu sekali. Ini sejam abis acara selesai udah bersih lagi Monasnya," katanya.

Pemandangan mengagumkan juga terlihat ketika massa yang akan balik bertemu dengan pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berjaga di sekitaran Balai Kota Jakarta.

Banyak peserta aksi yang bersalaman dan mengucapkan terima kasih kepada para anggota TNI. "Terima kasih pak sudah menjaga kami," ujar salah satu peserta aksi sambil menyalami anggota TNI satu per satu, Jumat (2/12).

Anggota TNI pun balik mengucapkan terima kasih karena aksi berjalan dengan lancar dan damai. "Terima kasih, hati-hati pulangnya," kata anggota TNI sambil melambai tangan ke arah massa.

Selain bersalaman, tak sedikit juga peserta aksi yang berfoto bersama para anggota TNI ini. Ketika ada masa yang kehausan, anggota TNI memberikan jatah minum mereka.

Sungguh kisah mereka menyejukkan hati. Betapa damai itu memang begitu indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Generasi Rawan Lupa, Servis dalam Rumah Tangga

10 Hal Romantis Rasulullah yang Ditinggalkan Generasi  Now Rumah tangga Rasulullah SAW luar biasa. Rasulullah SAW dan istri-istriny...