Jumat, 09 Desember 2016

8 Fakta baru tingginya kesenjangan kekayaan di Singapura

8 Fakta baru tingginya kesenjangan kekayaan di Singapura
Merdeka.com - Singapura sebagai salah satu negara maju di Asia Tenggara. Dibalik populasi penduduk yang kaya raya, negeri Singa ini juga memiliki penduduk miskin.

Dilansir Channel News Asia, Jumat (9/12), dalam laporan Organisasi Ekonomi, Kerja sama dan Pembangunan (OECD), kesenjangan di antara si kaya dan si miskin menjadi salah satu penyebab keprihatinan. Kesenjengan masyarakat ini meningkat ke level tertinggi dalam 30 tahun.
Kekayaan mereka berasal dari uang tunai, aset properti, surat utang dan pendapatan dari pekerjaan. Masyarakat lebih senang menghabiskan harta kekayaan mereka dengan cara pemborosan uang tunai dan memakai kartu kredit berlebihan.
Wakil Dekan Penelitian Universitas Nasional Singapura Sumit Agarwal mengatakan kesenjangan kekayaan ini menjadi ukuran penting daripada ketimpangan pendapatan. "Sebagai kekayaan ketimpangan meningkat, itu akan menciptakan ketegangan dan itu akan menciptakan masalah dalam masyarakat," katanya.
Berikut fakta-fakta baru kesenjangan kekayaan di Singapura:
1. Kekayaan rumah tangga naik dua kali selama 10 tahun
Pada 2005, kekayaan bersih rumah tangga di Singapura mencapai USD 700 miliar dan naik menjadi USD 1.500 miliar di 2015.
Menurut SingStat, neraca sektor rumah tangga terlihat pada aset dan kewajiban dari seluruh rumah tangga di Singapura. Jumlah tersebut tidak termasuk properti milik warganya.
Dibandingkan dengan seluruh dunia, kekayaan Singapura tumbuh lebih cepat. Menurut Credit Suisse, dalam 10 tahun terakhir, kekayaan Singapura meningkat 2,2 kali. Sementara, kekayaan US 'tumbuh sebesar 1,4 kali.
2. Pembangunan perumahan tumbuh dengan cepat
Kekayaan Singapura dapat dilihat dari pembangunan perumahan. Hal ini menyebabkan nilai properti naik pesat.
"Harga rumah naik, Anda melihat kekayaan aset bergerak juga semakin naik," ujar Kepala Penelitian Treasury dan Strategi OCBC Selena Ling.
Menurut Profesor Sumit, pajak rendah dan relatif stabil di wilayah tersebut membuat investor tertarik untuk menjaga kekayaan di Singapura dengan membeli properti.
3. Kekayaannya orang menengah naik dua kali lipat
Dosen Universitas Nasional Singapura, Ong Ee Cheng mengatakan Apabila harta kekayaan merata antara terkaya dan paling kaya di suatu negara, dihitung dari median akan berada di rasio 1:1.
Rasio berarti kekayaan, yaitu sebagai alat pengukur yang digunakan oleh OECD untuk mewakili kesenjangan kekayaan.
"Jika Anda memiliki sangat sedikit orang yang sangat kaya, mereka akan menarik sampai mean," kata Ong.
Tahun 2015, perkiraan Global Credit Suisse, kekayaan orang menengah Singapura 380.000 Dolar Singapura dan kekayaan mediannya sebesar 140.000 Dolar Singapura.
4. Kesenjangan kekayaan lebih kecil dibandingkan AS, Swedia dan Swiss.
Kesenjangan kekayaan Singapura relatif kecil dibandingkan dengan negara maju lainnya. Menurut Credit Suisse, Amerika yang merupakan negara terkaya di dunia, memiliki celah kekayaan 1 untuk 7,09 pada 2015. Negara-negara Skandinavia seperti Swedia dan Denmark memiliki rasio 5,42 kali dan 4,85 kali.

Negara-negara yang memiliki lebih kecil selain Singapura adalah Australia dan Jepang dengan rasio 2 kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Generasi Rawan Lupa, Servis dalam Rumah Tangga

10 Hal Romantis Rasulullah yang Ditinggalkan Generasi  Now Rumah tangga Rasulullah SAW luar biasa. Rasulullah SAW dan istri-istriny...