TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 12 siswa SMP dari Indonesia terpilih untuk mengikuti International Junior Science Olympiad (IJSO) ke-13 di Bali. Kedua belas siswa itu adalah Albert Sutiono, Aditya David Wirawan, Wiston Cahya, Nixon Widjaja, Raymond Valentino, dan Arkananta Rasendriya.
Selain itu ada Tomotius Jason, Tanya Nuhaisi Wulandari, Epafroditus Kristiadi Susetyo, Gede Aryana Saputra, Haniif Ahmad Jauhari, dan Joan Nadila yang akan mengikuti olimpiadi sais tersebut. Dua belas siswa tersebut bakal bersaing di mata pelajaran Fisika, Biologi, dan Kimia yang diselengarakan pada 2-11 Desember 2016.
“Tes IJSO terdiri dari tiga jenis yakni pilihan ganda, teori, dan praktik,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 3 Desember 2016.
Hamid mengatakan pada kegiatan IJSO ke-13 ini diikuti oleh 48 negara yang secara resmi dibuka hari ini. Ia mengatakan IJSO merupakan kompetisi tahunan ilmu pengetahuan alam. Ia menuturkan ada total 276 siswa, 123 pendamping, 8 pengunjung, 25 pengamat, dan 5 anggota eksekutif yang akan ikut dalam kegiatan tersebut.
Para peserta olimpiade, kata Hamid, bakal berkesempatan mengunjungi berbagai sekolah di Bali. Ia mengapresiasi prestasi yang dimiliki Indonesia sebagai langkah berbagi dengan para peserta olimpiade. Selain itu, kegiatan itu juga sebagai motivasi memperbaiki permasalahan pendidikan di Indonesia.
Hamid teringat pesan dari tokoh pendidikan nasional Ki Hadjar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Ia menerjemahkanya sebagai orang yang ada di depan harus memberi contoh, yang di tengah membangkitkan semangat, dan mereka yang di belakang harus memberikan dorongan. “Saya sangat percaya acara internasional dan kompetisi seperti IJSO adalah pelopor dalam pembinaan originalitas yang mengesankan anak-anak kita terhadap ilmu pengetahuan,” katanya.
Direktur Pembinaan Sekolah Menegah Pertama (SMP) Supriano menyatakan persiapan Indonesia sebagai tuan rumah IJSO ke-13 selama 8 bulan sudah cukup. Ia menyatakan Indonesia siap menjadi tuan rumah setelah Kamboja mengundurkan diri sebagai tuan rumah tahun ini. Menurut dia, olimpiade ini penting untuk mempromosikan minat siswa terhadap sains.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar